Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seiring Mekarnya Bunga Tulip

17 November 2024   22:28 Diperbarui: 17 November 2024   22:41 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com

Lelaki itu kembali mengunjungi negeri Belanda seiring bunga Tulip yang bermekaran begitu indahnya

Dia tapaki jalan kenangan semasa studi dan berkasihan dengan seorang nona cantik Belanda

Semuanya tak berubah, juga perpustakaan universitas tempat mereka dulu sering bertemu untuk belajar bersama

Yang berbeda hanya kini ia sendiri saja

Tapi tiba-tiba ada suara seorang wanita memanggilnya

Sebuah suara yang begiu dikenalnya satu dasawarsa yang telah kadaluwarsa

Ah ternyata sang wanita yang dulu pernah jadi kekasihnya

Setengah tak percaya ia menoleh dengan gembira

Tapi begitu ingin memeluknya tiba-tiba seorang gadis kecil berlari di belakangnya

Saat itu juga kegembiraannya berubah seketika

Namun sang lelaki mengobati luka hatinya dengan berkata bahwa kebahagiaan sang gadis juga kebahagiaannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun