Lelaki tua itu selalu duduk di depan rumahnya
Dari pagi hingga senja
Pandangannya kosong belaka
Kadang ada airmata menetes dari mata ke keriput pipinya
Isterinya telah tiada
Ada lima anaknya semua sudah pergi dan sibuk dengan keluarganya
Tapi tak satupun anaknya pulang menjenguknya atau sekedar telpon dan menyapanya
Tak ada tetangga pula yang peduli padanya
Padahal batas waktunya sudah hampir tiba
Yang ia inginkan hanya kehangatan cinta anak-anaknya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!