Lelaki tua itu selalu duduk di depan rumahnya
Dari pagi hingga senja
Pandangannya kosong belaka
Kadang ada airmata menetes dari mata ke keriput pipinya
Isterinya telah tiada
Ada lima anaknya semua sudah pergi dan sibuk dengan keluarganya
Tapi tak satupun anaknya pulang menjenguknya atau sekedar telpon dan menyapanya
Tak ada tetangga pula yang peduli padanya
Padahal batas waktunya sudah hampir tiba
Yang ia inginkan hanya kehangatan cinta anak-anaknya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!