Sang lelaki tercabut nyawanya
Nyawanya dituntun ke arah sebuah cahaya
Cahaya yang sangat terang dan menentramkan dan pasti itulah surga
Dalam perjalanannya sang sukma melewati sebuah jembatan yang aneh penampakannya
Jembatan itu seperti butir-butir air yang tersusun dengan rapinya
Ternyata itu tersusun dari airmata dan keringatnya ketika masih di dunia
Airmata penyesalan atas dosa-dosanya
Keringat dari kerja kerasnya siang malam agar anak-anak dan isterinya bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!