Presiden Jokowi baru saja melantik 3 (tiga) orang wakil menteri. Tiga wakil menteri tersebut yang dua orang menggantikan wakil menteri yang lama dan satu orang merupakan penambahan wakil menteri yang baru. Yang menggantikan wakil menteri yang lama adalah Juliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi dan Wakil Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) serta Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian. Sedangkan yang menambah wakil menteri yang sudah ada adalah Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II.
Pelantikan 3 (tiga) wakil menteri ini setidaknya menimbulkan 2 (dua) kritik. Pertama, tidak ada kemendesakan atau urgensi dalam pelantikan tiga wakil menteri tersebut, apalagi masa pemerintahan Jokowi hanya sampai 20 Oktober 2024. Dan kedua, pelantikan wakil menteri tersebut justru akan menambah beban APBN karena penambahan seorang wakil menteri baru (wakil menteri keuangan II) tentu akan mendapatkan berbagai fasilitas, gaji, tunjangan dan juga pensiun. Wakil menteri yang lama yang diberhentikanpun akan mendapatkan pensiun.
Namun nampaknya ada dugaan maksud tersembunyi dari pelantikan tiga wakil menteri tersebut . Pertama, sebagai bentuk bagi-bagi jabatan untuk mendukung pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Sebagaimana diketahui Thomas Djiwandono adalah ponakan dari Prabowo dan merupakan Anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran . Sedangkan Sudaryono merupakan Ketua Partai Gerindra Jawa Tengah. Hanya Juliot yang merupakan pejabat yang merintis karir dari bawah. Juliot sebelumnya adalahDeputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM.
Kedua, tampaknya langkah Jokowi melantik tiga menteri juga ada kaitannya dengan memuluskan langkah Kaesang yang akan melangkah sebagai calon Gubernur Jawa Tengah. Mengapa? karena salah satu saingan utama calon Gubernur adalah Sudaryono. Dengan dilantiknya Sudaryono sebagai wakil menteri pertanian maka itu akan mempersulit bahkan mencegah Sudaryono maju sebagai salah satu calon kandidat Gubernur Jawa Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H