Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Ada Tempat Lagi bagi Mereka

25 Juni 2024   00:31 Diperbarui: 25 Juni 2024   04:14 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: merdeka.com

Para pedagang tradisional itu gelisah tapi pasrah akan nasibnya

Pada awalnya mereka menolak pasar tradisional tempat mereka berdagang direnovasi supaya lebih bagus katanya

Sebab mereka tahu di banyak tempat lainnya pedagang tradisional akan tergusur pada akhirnya

Tapi beberapa bulan setelahnya pasar terbakar habis tak tersisa

Memang kemudian pasar itu dibangun dan kelihatan megah penampakannya

Tapi mereka tak bisa berdagang di dalamnya

Sebab sewa kios dan lapaknya mahal tak terkira 

Kini mereka hanya bisa berdagang ala kadarnya di luar pasar dengan main petak umpet dengan petugas yang ingin menertibkan mereka

Lalu kini mereka hanya pasrah dan berdoa semoga masih bisa bertahan hidup sekedarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun