Sang lelaki tertunduk lesu dan kehilangan asa
Ia bertanya entah kepada siapa asa harus dititipkannya
Kepada pemuka dan pengajar agama yang selama ini dipercayainya harapannya pupus tak tersisa
Pemuka agama yang seharusnya melayani dengan cinta, malah suka marah dan minta dilayani untuk setiap kebutuhannya
Kepada para pengadil yang terhormat juga tak nampak keputusan yang bijaksana
Kini harapannya hanya tinggal pada Tuhan Yang Mahaesa
Ia percaya Tuhan tak pernah menyusahkan umatNya
Maka hari-hari sang lelaki kini hanya diisi dengan doa
Semoga ada asa di sana
Jika tak di dunia
Mungkin nanti di alam sana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!