hutan pinus di dekat tempat tinggalnya
Dulu pemuda itu sangat senang mengunjungiKadang ia sendirian saja tetapi lebih sering dengan kekasihnya
Tapi kini itu hanya tinggal kenangan saja
Hutan pinus itu kini telah musnah dan hanya tinggal papan namanya yang sudah lapuk termakan usia
Kereserakahan manusialah yang membabatnya dan menjadikan villa-villa
Sedihnya kekasihnya juga telah pergi selamanya
Pergi menghadap Yang Esa karena sakit yang tak ada obatnya
Jadi kini sang pemuda menziarahi hutan pinus dan kekasihnya sekaligus keduanya
Jadi luka bagi sang pemuda juga luka bagi bumi sang persada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H