Sang lelaki bermimpi lagi
Kali ini jiwanya terpisah dari sang raga duniawi
Jiwanya berjalan terseok-seok menuju cahaya terang sekali
Tinggal sejenggal lagi jiwanya bisa sampai ke cahaya terang suci
Tapi beban di punggungnya terasa berat sekali
Tapi dari cahaya suci keluarlah suara: lepaskanlah beban masa lalu di punggungmu agar engkau bisa kemari
lalu benar sang lelaki melepaskan beban di punggungnya dan terasa perjalanannya ringan sekali
Tapi begitu akan sampai di cahaya terang suci terbangunlah sang lelaki
lalu ia mulai berrefleksi ternyata beban di punggung dalam mimpi adalah beban masa lalunya yang sudah lama sekali
Beban dosa dan kesalahan yang sebenarnya Tuhan ampuniÂ
Tapi sang lelaki tak percaya kerahiman Illahi hingga ia masih merasa sebagai manusia kotor dan tak pantas memandang cahaya Ilahi