Bung Karno dalam salah satu pidatonya pernah mengatakan: "Beri aku 1.000 orangtua maka akan kucabut Gunung Smeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia".Â
Dari pidato tersebut bisa disarikan bahwa Bung Karno percaya akan kekuatan pemuda.
Pada saat lalu saat Pilpres dunia politik Indonesia diguncangkan oleh putusan MK yang menurunkan batas usia capres dan cawapres. Intinya anak muda alias pemuda diberi kesempatan untuk menjadi Capres dan Cawapres.
Pada hari ini kembali dunia politik Indonesia digegerkan dengan putusan MA untuk batas usia kepala daerah. batas usianya tidak diubah hanya diubah dari yang lama usia saat pendaftaran, sekarang saat dilantik.
Terlepas dari kontroversi tersebut, sebenarnya pemimpin termasuk pemimpin negara berusia muda memiliki beberapa kelebihan yang tak dimiliki generasi tua.
Pertama, lebih inklusif. dan terbuka terhadap perbedaan. Pemimpin usia muda biasanya lebih inklusif dan terbuka terhadap berbagai perbedaan karena mereka hidup di dunia dimana batas-batas petbedaan antar negara, suku, agama, ras, dan aliran sudah semakin tipis. Hal ini membuat pemimpin muda lebih bisa mengakomodasikan semua perbedaan. Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan aliran sebenarnya membutuhkan pemimpin yang inklusif dan terbuka ini untuk maju.
Kedua, lebih menguasai teknologi. Sekarang ini mereka yang bisa menguasai dunia adalah mereka yang bisa menguasai teknologi khususnya teknologi diital dan informasi.
Ketiga, lebih berani melakukan perubahan dan pembaharuan dalam segala hal. Berbeda dengan orangtua yang lebih suka kepada kemapanan, pemimpin usia muda lebih berani melakukan perubahan dan pembaharuan. Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin muda yang berani melakukan perubahan dan pembaharuan.
Keempat, lebih menguasai lintas bahasa dan budaya antar negara. Hal ini sangat membantu memperluas jaringan lembaga maupun negara yang dipimpinnya. Negara Indonesia membutuhkan pemimpin yang demikian supaya dikenal banyak bangsa dan negara sehingga membantu menjadikan Indonesia negara maju sejajar dengan negara maju lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H