Kakek Suto membuat kegemparan di desanya. Pasalnya ia terbangun kembali di tengah kerumunan para pelayatnya setelah dinyatakan meninggal oleh dokter.
Tampaknya kakek Suto hanya mati suri.Masalahnya setelah kakek Suto bangun dari mati surinya, ia jadi bisu dan tak bisa bicara sama sekali. Ia hanya bisa menulis dan menggunakan bahasa isyarat ketika ditanya orang-orang tentang apa yang dialaminya selama mati suri selama sehari.
Dari tulisan dan bahsa isyaratnya kakek Suto bercerita bertemu dengan orang-orang yang dikenalnya yang sudah meninggal. Lalu mereka bersama-sama menuju ke suatu pintu besar. Pintu besar itu dijaga oleh seorang tua berjangkut putih dan bersinar wajahnya. Di tangannya ada sebuah buku besar. Di ruangan besar setelah pintu masuk besar itu ada dua ruangan yang terpisah. Ada ruangan yang panas dengan api yang menyala-nyala yang dipenuhi orang yang menjerit-njerit dan minta tolong dan di bagian yang lain ada ruaangan yang sejjuk dan nyaman di mana banayak orang bernyanyi dan bergembira ria.
Orang tua itu lalu memanggil satu-satu orang yang sudah meninggal dan kemudian melihat buku besar itu lalu memutuskan orang tersebut apakah masuk ke ruangan panas dengan aapi menyala-nyala ataukah sebaliknya di ruangan nyaman yang sejuk.
Lalu tibalah giliran kakek Suto. Dengan berdebar-debar ia menanti keputusan orang tua tersebut. Tapi orang tua itu setelah membuka buku dan melihat daftar mengatakan bahwa kakek Suto tidak ada di daftar jadi ia harus kembali ke dunia. Lalu terbangunlah kakek Suto dari mati surinya.
Dengan antusias berdasarkan pengalamannya itu kakek Suto lalu menasehati orang-orang agar hidupnya di dunia melakukan hal-hal yang baik saja dan menjauhi dosa karena nantinya akan diadili dan akan ditentukan apakah akan masuk neraka ataukah surga.
Namun dokter yang memeriksa kakek Suto menyatakan bahwa apa yang dialami kakek Suto hanyalah halusinasi yang disebabkan oleh kerusakan sebagian syarafnya. Kerusakan sebagian syarafnya itu pulah yang menyebabkan ia bisu ketika bangun dari mati suri.
Masyarakat menjadi terbelah pendapatnya. Ada yang percaya bahwa memang kakek Suto dalam mati surinya melihat dunia baka dengan pengadilan terakhirnya. Tetapi ada pula yang percaya penjelasan dokter bahwa kakek Suto hanya mengalami halusinasi saja. Tapi sisi positifnya apa yang dinasehatkan oleh kakek Suto memang yang seharusnya dilakukan manusia seama masa hidupnya agar di pengadilan terakhir nanti digolongkan sebagai orang baik dan masuk surga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H