I
ndra ditugaskan ke luar kota oleh bosnya secara mendadak. Ia langsung berangkat dengan mobilnya sendirian.Di tengah jalan ia sangat lapar. Karena tadi tergesa-gesa maka Indra tak sempat bawa roti atau cemilan untuk mengisi perut di perjalanan. Hari juga telah senja menjelang malam dan di kanan kiri jalan yang dialluinya sangat sepi. Jarang ada rumah penduduk apalagi warung atau rumah makan.
Namun di tengah kebingungannya dari kejauhan Indra melihat ada keramaian. Sepertinya ada pasar malam. Setelah mendekat, Indra memang melihat ada pasar malam di situ. Ada berbagai macam barang dan makanan yang dijual. Indra berhenti di depan penjual roti bakar untuk membeli dua roti bakar yang rencananya akan ia makan setelah sampai di hotel tujuannya.
Sesampainya di hotel, Indra meletakkan roti bakarnya di meja kamar lalu ingin mandi dulu. Setelah mandi Indra membuka bungkus roti bakar yang dibelinya tadi hendak dimakannya. Tapi betapa terkejutnya dia ketika mendapati bahwa roti bakarnya itu telah berubah menjadi daun dan kayu yang telah menghitam seperti bekas terbakar.
Sontak Indra kaget dan bulu kuduknya berdiri. Lalu ia pergi ke lobi hotel dan bertanya pada petugas di lobi tentang lokasi pasar malam yang tak jauh dari situ. Petugas itu mengernyitkan dahi dan mengatakan setahunya tak ada pasar malam di dekat situ. Lalu petugas itu bertanya kira-kira di mana lokasi ketika Indra mampir ke sana. Indra lalu menceritakan kira-kira lokasi pasar malam itu.
Petugas itu terkejut dan mengatakan bahwa lokasi yang digambarkan oleh Indra itu adalah lokasi bekas kecelakaan bus. Waktu itu ada bus rombongan paguyuban pedagang yang hendak berwisata. Tapi malang rem busnya blong dan bus masuk jurang dan tak ada yang selamat.
Indra kemudian maklum dan mengira-ira bahwa pasar malam gaib yang ia datangi adalah tindakan dari jiwa-jiwa para pedagang yang mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu. Lalu Indra kembali ke kamarnya, memesan makanan di hotel, dan mendoakan semoga arwah para pedagang itu beristirahat dalam damai Tuhan dan tidak menganggu orang lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H