Sudah menjadi semacam rutinitas setiap tahunnya bahwa mahasiswa baru di berbagai kampus harus mengikuti kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK). Dalam Ospek tersebut dikenalkan kegiatan apa saja yang ada di kampus beserta berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan nantinya oleh para mahasiswa baru, seperti: perpustakaan, area untuk belajar yang terbukaa yang biasanya terkoneksi dengan Wifi, kantin, dan banyak lagi. Kegiatan Ospek ini biasanya juga di bawah pengawasan faakultas dan rektorat serta dipimpin dan dibmibing oleh para mahasisw senior.
Seringkali memang ada oknum senior yang menggunakan kegiatan itu untuk "membully" atau menunjukkan superioritasnya pada para mahasiswa baru. Bentuknya bisa macam-macam seperti: membentak-bentak, memberi tugas aneh-aneh, sampai memberi hukuman yang kadang tidak manusiawi pada mahaiswa baru yang dianggap melakukan kesalahan atau tidak patuh pada perintah mahasiswa senior.
Kejadian horor ini terjadi di sebuah fakultas di sebuah universitas di suatu kota. Pada suatu sore para mahasiswa-mahasiswi baru dikumpulkan oleh para senior. Mestinya hari itu kegiatan Ospek sudah harus diakhiri karena hanya dibatasi sampai sore hari. Tetapi tampaknya para senior kali ini ingin memberi tugas lebih pada mahasiswa-mahasiswi baru. Para mahasiswa dan mahasiswi baru itu diberi tugas untuk membersihkan lingkungan kampus. Ada yang diberi tugas membersihkan lapangan, taman, ruang kelas, dan kamar mandi serta toilet.
Karena takut para mahasiswa dan mahasiswi baru itu melaksanakan tugas yang diperintahkan kepada mereka. Tentu saja di bawah pengawasan dan pelototan mata galak para senior.
Di bagian kamar mandi dan toilet yang lama yang sudah jarang digunakan tampak hanya seorang mahasiswi baru berambut paanjang yang hanya terduduk diam di sebuah kursi. Seorang mahasiswa senior yang melihat hal itu tentu marah besar dan mendekati mahasiswi baru itu dan membentak: "Hey Apakah kamu tidak punya telinga untuk mendengarkan perintah? Tidak punya tangan jugakah kamu kok tidak juga membersihkan tolilet dan kamar mandi itu? Apakah kamu anggap kamar mandi dan toilet itu sudah bersih?"
Berkali-kali mahasiswa senior itu berteriak tapi mahasiswi baru itu diam saja. Namun karena mahaiswa senior tak juga berhenti berteriak, akhirnya mahisiswi baru itu menoleh. Pertama-tama ia menunjukkan telinga kiri dan kanannya. Kemudian kedua tangannya seraya menunjuk kamar mandi dan toilet tersebut. Seketika itu juga sang mahasiswa senior pingsan sebab ia melihat hal mengerikan.
Sang mahaiswa senior melihat kamar mandi dan toilet itu bersih seketika seperti baru. Ia juga melihat mahaiswi baru itu tak ada telinga kiri maupun kanannya dan ada berkas darah di sana. Demikian pula kedua tangannya buntung dan mengeluarkan darah.
Seketika suasaana menjadi ribut. Baik mahasiswa senior maupun yang baru mengerumuni mahasiswa senior yang pingsan sendirian itu. Setelah tersadar mahasiswa senior itu menceritakan segala hal mengerikan yang dialaminya.
Seorang penduduk yang tinggal di dekat kampus itu lalu ikut mendengar cerita sang mahasiswa senior. Lalu ia memberi penjelasan bahwa memang pada tahun sebelumnya ada mahasiswi yang kelelahan dan mengidap suatu penyakit yang tak mau memberi tahu pihak kampus meninggal dalam kegiatan Ospek. Hal itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak keluarga dan kampus. Tampaknya arwah mahaisiswi baru yang dulu meninggal ingin membalas dendam pada mahasiswa senior yang sering semena-mena para mahaiswa-mahasiswi baru.
Setelah peristiwa itu, esok harinya para mahaiswa senior tak lagi berani melanggar batas waktu kegiatan Ospek dan tak berani memberi tugas yang aneh-aneh para para mahasiswa-mahasiswi baru
