Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tips Mendidik Anak Tunggal

7 Juli 2023   22:46 Diperbarui: 7 Juli 2023   22:59 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: ibupedia.com

Banyak orangtua mengalami kesulitan dalam mendidik anak tunggal. Banyak alasan yang melatarbelakanginya antara lain: karena anak satu-satunya maka orangtua sangat menyayanginya dan takut untuk membuat hatinya terluka atau badannya terluka, anak tunggal tak biasa berinteraksi dengan anak sebayanya, mereka sulit berbagi, cenderung manja, dan alasan lainnya. Padahal sebenarnya anak tunggal itu sama dengan anak-anak yang lainnya.

Ada beberapa tips mendidik anak tunggal agar bertumbuh menjadi anak yang baik.

Pertama, biasakanlah anak untuk berbagi. Mungkin bisa dimulai dengan kebiasaan di rumah. Misal: berbagi untuk menonton TV dengan ayah dan ibunya. Bisa pula dilatih dengan meminjamkan buku bacaan atau mainan dengan anak-anak tetangga atau teman sekolahnya. Berikan pula pengertian mengapaa ia harus berbagai dengan teman atau orang lain.

Kedua, ajak dia untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Banyak jalan ke arah itu, misalnya ikutkan dia dalam kelompok bermain, kelompok olahraga atau seni. Dengan berinteraksi dengan teman sebayanya maka anak tidak akan kesepian dan tidak egois

Ketiga, ajarkan kemandirian dan tanggungjawab. Supaya tidak manja maka anak tunggal perlu pula diajari untuk mandiri dan bertanggungjawab. Misaknya dengan menyiapkan sendiri buku pelajaran yaang akan dibawa sekolah. Beri tugas ringan misalnya untuk membersihkan kamarnya dan merapikan mainan serta buku pelajarannya sehabis mengerjakan PR atau belajar.

Keempat, jangan menuruti semua permintaannya. Orangtua anak tunggal biasanya akan cenderung menuruti semua keinginan anaknya. Hal itu tentu tidak baik bagi perkembangan jiwa dan perilaku anak. Sebaiknya hanya keinginan yang baik yang dituruti dan yang tidak baik jangan dengan memberi alasan mengapa keinginan yang tidak baik itu ditolak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun