Sang gadis itu sangat murah hati untuk menjaga lingkungan hidup agar lestari selamanya
Ia memang tinggal di kampung di kota yang padat penduduknya
Tapi itu tak menghalanginya berbuat menjaga alam sekitarnya
Ditanaminya sepanjang jalan kampung dengan berbagai tanaman di pot maupun wahana lainnya
Biayanya ia tanggung sendiri dari pendapatan tak seberapa dari gaji penjaga toko swalayan di dekat rumahnya
Sering ia dilecehkan dan dianggap orang gila karena membuang uang yang tak ada manfaat bagi dirinya
Kadang juga tanaman-tanaman yang ditanamnya sengaja dirusak anak-anak yang bermain sepakbola
Kadang juga sengaja ditabrak sepeda motor pemuda tetangganya yang ugal-ugalan semata
Tapi sang gadis tak pernah putus asa
Selalu dibelinya pot dan tanaman baru untuk menggantikan tanaman dan pot yang sudah rusak tak punya rupa
Sang gadis yakin apa yang diperbuatnya meski kecil adalah mulia dan berkenan pada Tuhan yang Mahaesa