sang gadis adalah membeli waktu yang sudah terbuang percuma
Satu-satunya yang diinginiSang gadis tak menyadari bahwa waktunya terbuang percuma gara-gara ia hanya ibgin mengejar gemerlap dunia semata
Kini di usia yang sudah tak muda, ia ingin kembali ke waktu awal mula
Waktu awal mula ketika ia masih gadis belia
Waktu itu segalanya masih memberi harapan seperti kertas yang tak bertulis aksara
Segalanya masih tanpa noda, dosa, dan luka
Lalu ia mulai menulis di kertas waktu tanpa aksara itu dengan coretan-coretan yang ternyata sekarang terbukti tanpa makna
Tanpa makna karena itu tak banyak berguna untuk sesama
Tak banyak berguna pula untuk kelestarian alam lingkungannya
Dan yang lebih menyakitkan tak menghadirkan pendamping tempat ia bisa menyandarkan kepala di pundaknya ketika lelah dan beban berat menderanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H