Tampaknya para eksporti memarkir DHE di bank luar negeri tidak hanya sekedar mencari bunga atau imbal hasil yang lebih tinggi. Ada beberapa faktor lain seperti: jaminan keamanan secara politis (ingat banyak eksportir adalah orang asing yang sering mempertimbangkan aspek politik dan keamanan ini menjadi faktor penting), kebutuhan untuk pembayaran utang luar negeri , serta kebutuhan impor karena banyak eksportir Indonesia yang sebenarnya hanya tukang rakit dimana bahan baku dan komponen produksinya dari impor, dan pertimbangan lain.
Maka perlu dipertimbangkan faktor lain selain imbal hasil berupa bunga yang menarik agar DHE ini bisa ditempatkan di bank-bank dalam negeri. Jangan sampai kebijakan moneter baru tentang DHE ini justru menjadi disinsentif bagi para eksportir karena modal valuta asingnya dibatasi padahal mereka modal valuta asingnya terbatas serta membuat eksportir justru hengkang dari Indonesia yang membuat kerugian lebih besar daripada keuntungan berupa bertambahnya cadangan devisa untuk operasi moneter mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H