Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Perhitungkan Dengan Cermat Biaya Mudik Pakai Kendaraan Pribadi

16 April 2023   23:04 Diperbarui: 16 April 2023   23:08 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pop.grid.id

Belakangan viral curhatan seorang wanita di Tik Tok tentang biaya mudik yang di luar perkiraannya.

Ceritanya tahun 2022 lalu ia mudik bersama suaminya ke Pulau Jawa dengan kendaraan pribadi.  Menurut perkiraannya semula biaya mudik hanya sekitar Rp 2 juta. Tetapi nyatanya ia dan suami selamaa seminggu di Jawa menghabiskan Rp 10 juta. Jadi biaya mudiknya lima kali lipat dari perkiraannya.

Belajar dari pengalaman wanita tersebut ada beberapa hal yang bisa dipetik.

Pertama, perhitungkan dengan cermat semua biaya mudik Lebaran. Wanita tersebut kurang cermat menghitung biaya mudik. Ia semestinya menghitung biaya mudik dari mulai: biaya BBM, Biaya penyeberangan dengan kapal, biaya tol, biaya makan di perjalanan, biaya penginapan jika terpaksa menginap di penginapan,  dan juga biaya tak terduga (misalnya untuk sesuatu yang tak terduga di perjalanan misal ban kempes atau memeltus, kerusakan mobil, dan lain-lain).

Kedua, pertimbanagkan jumlah orang yang mudik dengan kendaraan pribadi. Jika satu mobil hanya diisi dengan dua orang tentu akan boris dan tidak efisien. Jika hanya dua orang yang mudik maka akan lebih hemat memakai kendaraan umum. Memang alasannya biasanya jika pakai angkutan umum maka mobilitas di daerah tujuan mudik akan lebih terbatas. Namun perlu dipertimbangkan aspek boros dan tidaknya jika membawa mobil pribadi.

Ketiga, Mudik Lebaran seharusnya tidak hanya berdasar pertimbangan emosional tetapi juga pertimbangan rasional. Salah satu pertimbangan rasional adalah pertimbangan biaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun