Sang gadis dan pasangannya melangkah dengan gembira ke depan altar. Mereka akan menerima pemberkatan pernikahan dari pastur dan akan saling mengucapkan janji pernikahan untuk bernaji sehidup semati serta saling menerima kekurangan serta kelebihan masing-masing.
Tengah berdiri di depan altar dan hendak mengucapkan janji pernikahan, sang gadis terkejut karena di antara umat dan para undangan yang hadir di gereja ada seorang wanita yang wajahnya sangat mirip ibunya dan tengah memandangnya sambil tersenyum. Sang wanita terkejut karena ibunya sudah meninggal satu tahun yang lalu ketika ia masih lajang dan belum punya kekasih. Sebelum meninggal karena sakit sang ibu berpesan agar sang gadis segera mencari pasangan dan menikah supaya ada yang menjaga sebab sang ibu sudah tak bisa menjaganya lagi.
Sang gadis selalu ingat pesan terakhir ibunya itu. Ia berusaha keras mencari pria yang mencintainya untuk kemudian menikah dengannya dan menjadi pelindungnya menggantikan sang ibu. Dan hal itu sudah terlaksana ketika ia mengucapkan janji pernikahan dan diberkati oleh pastur.
Seusai misa pemberkatan pernikahan karena penasaran sang gadis lalu mencari wanita yang wajahnya mirip ibunya itu di tengah kerumunan umat serta undangan yang hadir. Tapi ia tak menemukannya.
Apakah wanita itu adalah orang lain yang memang wajahnya mirip ibunya? Ataukah jangan-jangan arwah ibunya yang hadir yang ikut menyaksikan dia menikah dan tentu ikut bahagia karena dia sudah ada pendamping? Sang gadis tidak mengetahui persisnya tapi ia berharap jika memag arwah ibunya yang hadir dia berharap arwah ibunya sudah tenang di alam sana karena puterinya sekarang sudah bahagia dan ada yang menjaganya
