Sebentar lagi bulan puasa atau Ramadhan bagi umat muslim akan segera tiba. Saat bulan Ramadhan salah satu masalah yang dihadapi oleh rumahtangga adalah pengeluaran untuk belanja yang membengkak. Hal tersebut dapat dimaklumi karena saat sahur dan berbuka puasa dibutuhkan makanan yang menggugah selera setelah seharian berpuasa.
Berikut beberapa tips bijak berbelanja saat bulan Randhan atau bulan puasa.
Pertama, membuat daftar belanjaan yang jelas untuk kebutuhan selama bulan puasa. Tanpa daftar belanjaan yang jelas maka ibu rumahtangga akan tergiur dengan tawaran diskon untuk barang-barang yang sebetulnya bukan kebutuhan mendesak selama bulan puasa sehingga [engeluaran menjadi lebih boros.
Kedua, membeli barang-barang kebutuhan yang tahan lama sekaligus untuk kebutuhan saat bulan puasa. Hal ini bisa menghemat karena harga barang-barang cenderung naik selama bulan puasa dan menjelang lebaran. Jika berbelanja secara mencicil (membeli barang tidak sekaligus) maka akan mennaggung resiko kenaikan harga sehingga pengeluaran menjadi lebih besar.
Ketiga, jika sudah memsuki bulan puasa maka ada baiknya memasak sekaligus untuk buka puasa dan sahur. Hal tersebut akan lebih hemat dibanding memasak makanan yang berbeda antara sahur dengan buka puasa.
Keempat, kurangi buka puasa bersama. Buka puasa bersama bisa membuat makanan dan stok bahana makanan di rumah yang sudah disediakan tidak terpakai sehingga hal itu metupakan pemborosan. Jika buka puasa persma itu membayarnya juga iuran atau bahkan andaa yang mentraktir maka hal tersebut juga akan menimbulkann pemborosan.
Kelima, Â menggunakan poin atau cshback yang dimiliki untuk berbelanja. Maka hal ini juga akan menghemat pengeluaran.
Keenam, berburu diskon untuk barang-barang yang memang sangat dibutuhkan. Perlu diingat di sini bahwa yang diburu ketika ada diskon adalah baraang-barang yang memang dibutuhkan. Jangan tergiur diskon untuk barang yang tidak dibutuhkan.
Ketujuh, mencari tempat-tempat yang menjual barang yang dibutuhkan yang harganya lebih murah. Misalnya sajaa untuk barang yang sama mungkin harganya lebih murah di pasar tradisional dibanding di pasar swalayan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H