Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Indonesia Perlu Lebih Banyak Piknik untuk Dorong Sektor Pariwisata

14 Desember 2022   09:40 Diperbarui: 14 Desember 2022   22:56 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata orang Indonesia kurang piknik atau berwisata. Berdasarkan data PBB dan WTO, orang Indonesia rata-rata hanya berpergian (piknik) 2,6 kali setahun. Kalah dengan negara-negara lain, yaitu: Malaysia (10,3 kali), China (5,7 kali), dan Jepang (4,7 kali).

Padahal dengan lebih banyak piknik khususnya di dalam negeri maka hal tersebut akan mendorong sektor pariwisata Indonesia lebih maju. Majunya sektor pariwisata akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi, menciptakan banyak lapangan kerja, dan menghasilkan pendapatan baik bagi masyarakat, pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah.

Khusus untuk kegiatan pariwisata wisatawan dalam negeri ke dalam negeri sendiri juga memiliki keuntungan devisa tidak lari ke luar negeri.

Untuk mendorong wisatawan dalam negeri untuk piknik di dalam negeri perlu dilakukan beberapa upaya.  Pertama, terus melakukan promosi yang menarik tentang objek dan event- event budaya dan pariwisata di berbagai daerah. Kedua, terus membangun objek- objek wisata baru yang menarik untuk swafoto maupun kegiatan lain. Ketiga, terus meningkatkan amenitas (kenyamanan) bagi wisatawan misalnya meningkatkan keamanan dan kebersihan tempat wisata. Keempat, menyusun informasi paket wisata lengkap dengan jalur dan biayanya. Hal tersebut sudah dilakukan misalnya di Thailand dan negara lain, dimana di bandara sudah disediakan brosur tentang paket kunjungan wisata di berbagai objek wisata dengan jalur dan moda transportasi dan biasanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun