tanggal 2 November diperingati sebagai Hari Peringatan Arwah Orang Beriman Sedunia. Â Berarti peringatan hari arwah orang beriman sedunia ini diperingati sehari setelah peringatan hari raya orang kudus (yaitu para santo, santa, dan calon santo serta santa) yang diperingati tiap tanggal 1 November. Sehingga keduanya dipandang sebagai satu kesatuan.
Dalam tradisi Gereja Kristen khususnya Gereja Roma Katolik makaPada peringatan atau hari raya arwah orang beriman maka seluruh anggota berdoa dan merayakaan misa untuk meminta pengampunan bagi arwah orang-orang beriman yang mungkin karena masih ada tanggungan kesalahan dan dosanya di dunia maka belum bisa masuk ke dalam kemuliaan bersama di surga tetapi masih berada di api penyucian untuk dibersihkan dosa-dosanya.Â
Berdasarkan kepercyaan Gereja katolik Roma maka ada 3 golongan umat beriman yang merupakan sebuah kesaatuan: pertama, mereka yang masih hidup dan berziarah di dunia; kedua, mereka yang masih berada di api penyucian karena masih harus dibersihkan dosa dan kesalahan yang masih bisa diampuni; dan ketiga mereka yang sudah menikmati kemuliaan hidup abadi di surga bersama para kudus dan Tuhan sendiri (tentu ada mereka yang masuk ke neraka karena dosa berat yang tak terampuni sehingga tidak dimasukkan dalam kesatuan umat beriman).
Mereka yang ada di api penyucian sudah tidak bisa berdoa dan menolong diri sendiri untuk masuk ke dalam surga. Maka menurut kepercayaan gereka Roma Ktolik hanya yang masih hidup di dunia yang bisa menolong mereka dengan mendoakannya supaya sisa-sisa dosa mereka dihapuskan dan segera bisa menikmati kedamaian abadi di surga. Maka dalam peringatan hari raya arwah orang-orang beriman di gereja-gerejaa katolik umat bisa menuliskan dafatar nama para anggota keluarga yang sudah meninggal yang ingin didoakan untuk naanti pada perayaan misa akan dibacakan dan didoakan. Juga diadakan upacara pemberkatan bunga tabur yang setelah diberkati bisa ditaburkab di makam orang-orang yang sudah meninggal yang didoakan sambil berziarah ke makamnya.
Tradisi mendoakan orang yang sudah meninggal sebenarnya sudah ada sejak lama dalam tradisi Kristen, Misalnya Yudas Makabe, Panglima Perang Israel pernah mengumpulkan dan mengirimkan uang perak sebesar 12.000 perak ke Yerusalem untuk persembahan korban bagi jiwa-jiwa prajurit yang gugur dalam perang. Yuads Makabe melakukan hal itu konon karena banyak prajurit yang dalam peperangan memakai kekuatan-kekuatan sihir dan ajian untuk melindungi dirinya sehingga hal itu harus dibersihkan supaya perjalanan arwahnya lancar menuju surga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H