Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Indonesia Diramalkan Bebas dari Resesi Ekonomi 2023: Ini Faktornya

13 Oktober 2022   23:56 Diperbarui: 13 Oktober 2022   23:57 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Lembaga Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund atau IMF telah memperingatkan  bahwa pada tahun 2023 akan terjadi  resesi ekonomi. 

IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2022 ini hanya tumbuh3,2 persen dan tahun 2023 akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi hanya sebesar 2,9 persen.

Namun ada kabar baik dari Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank atau ADB) yang meramalkan ada 5 (lima) negara ASEAN yang akan terbebas dari resesi ekonomi 2023. Kelima negara tersebut adalah Vietnam, Filipina, Kamboja, dan Indonesia.

Khusus untuk Indonesia diproyeksikan pada tahun 2023 mendatang pertumbuhan ekonominya sebesar 5 persen yang turun dibanding proyeksi sebelumnya yaitu 5,2 persen.

Salah satu faktor yang menyebabkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 lebih rendah adalah adanya ketidakpastian dan penurunan aktivitas ekonomi dunia yang menurunkan ekspor Indonesia. 

Kendati demikian ADB mengatakan bahwa ekonomi Indonesia dengan pertumbuhan sebesar 5 persen masih aman dan pertumbuhannya sudah sesuai pada jalurnya.

Berbagai pihak baik ekonom maupun pengamat dari luar maupun dalam negeri juga optimis bahwa Indonesia akan terbebas dari resesi ekonomi 2023. Secara ringkas ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut. 

Pertama, kebijakan pemerintah yang tepat dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang kini mulai reda telah memulihkan sebagian besar kegiatan ekonomi. 

Konsumsi masyaraakat juga sudah mulai pulih. Konsumsi masyarakat yang merupakan cermin dari pasar domestik merupakan tumpuan yang kuat untuk menghadapi resesi ekonomi 2023.

Kedua, kebijakan monter dan fiskal yang responsif terhadap situasi juga meruapakan hal yang memperkuat ekonomi Indonesia dari serangan resesi ekonomi tahun 2023. 

Misalnya BI telah menaikkan BI & Days Repo Rate 50 basis poin dari 3,75 persen di Bulan Agustus 2022 menjadi 4,25 persen pada bulan September 2022 lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun