Lembaga Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund atau IMF telah memperingatkan  bahwa pada tahun 2023 akan terjadi  resesi ekonomi.Â
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2022 ini hanya tumbuh3,2 persen dan tahun 2023 akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi hanya sebesar 2,9 persen.
Namun ada kabar baik dari Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank atau ADB) yang meramalkan ada 5 (lima) negara ASEAN yang akan terbebas dari resesi ekonomi 2023. Kelima negara tersebut adalah Vietnam, Filipina, Kamboja, dan Indonesia.
Khusus untuk Indonesia diproyeksikan pada tahun 2023 mendatang pertumbuhan ekonominya sebesar 5 persen yang turun dibanding proyeksi sebelumnya yaitu 5,2 persen.
Salah satu faktor yang menyebabkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 lebih rendah adalah adanya ketidakpastian dan penurunan aktivitas ekonomi dunia yang menurunkan ekspor Indonesia.Â
Kendati demikian ADB mengatakan bahwa ekonomi Indonesia dengan pertumbuhan sebesar 5 persen masih aman dan pertumbuhannya sudah sesuai pada jalurnya.
Berbagai pihak baik ekonom maupun pengamat dari luar maupun dalam negeri juga optimis bahwa Indonesia akan terbebas dari resesi ekonomi 2023. Secara ringkas ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut.Â
Pertama, kebijakan pemerintah yang tepat dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang kini mulai reda telah memulihkan sebagian besar kegiatan ekonomi.Â
Konsumsi masyaraakat juga sudah mulai pulih. Konsumsi masyarakat yang merupakan cermin dari pasar domestik merupakan tumpuan yang kuat untuk menghadapi resesi ekonomi 2023.
Kedua, kebijakan monter dan fiskal yang responsif terhadap situasi juga meruapakan hal yang memperkuat ekonomi Indonesia dari serangan resesi ekonomi tahun 2023.Â
Misalnya BI telah menaikkan BI & Days Repo Rate 50 basis poin dari 3,75 persen di Bulan Agustus 2022 menjadi 4,25 persen pada bulan September 2022 lalu.Â