Sang lelaki tua menangis lirih di pusara sang putra
Ia berbisik lirih: anakku sebenarnya hanya menonton bola
Tak ada niat untuk membela salah satu klub sepakbola
Hanya sekedar ingin bergembira selepas satu Minggu belajar tanpa jeda
Tapi ternyata itu yang mengantarnya ke alam baka
Mengapa pula penonton bola rata-rata jadi beringas luar biasa?
Bisakah mereka sedikit beradab dan berbudaya?
Tuhan, berikanlah Rahmat agar jiwa anakku tenang di sana
Lalu sang lelaki tua itu beranjak dari pusara sambil terus bergumam dan menggeleng-gelenkan kepalanya: anakku hanya menonton bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H