Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Menghindari Lowongan Pekerjaan Palsu

7 September 2022   23:31 Diperbarui: 7 September 2022   23:42 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tribunnews.com

Sulitnya mencari pekerjaan menjadi kesempatan orang atau pihak-pihak tertentu untuk melakukan penipuan. Penipuan yang dimaksudkan adalah mereka menawarkan lowongan pekerjaan palsu dengan tujuan untuk menguras uang para pelamar kerja.

Untuk mencegahnya ada beberapa tips agar kita terhindar dari lowongan kerja palsu dengan mengenali ciri-ciri lowongan kerja palsu.

Pertama, menggunakan web gratisan seperti blogspot.com, wordpress.com, dan web-web atau blog gratisan lainnya. Biasanya perusahaan akan mempunyai web atau situs berbayar dengan nama: nama perusahaan dan ekstensi atau nama belakangnya menggunakan: or.id, ac.id, go.id, atau co.id.

Kedua,  menggunakan email gratisan seperti @gmail, @yahoo.co.id, @hotmail, dan @ ymail. Biasanya perusahaan yang resmi menggunakan alamat email: nama perusahaan diakhiri dengan .com.

Ketiga, undangan yang dikirim kepada kita adalah undangan langsung wawancara tanpa kita mengirikan berkas lamaran kerja. Prosedur yang lazim adalah kita memasukkan lamaran kerja baru kemudian ada undangan untuk wawancara.

Keempat, lokasi untuk melakukan wawancara biasanya jauh dari lokasi kediaman kita dengan kewajiban yang harus dipenuhi yang tak wajar misal membayar akomodasi untuk penginapan nantinya saat wawancara di nomer rekening tertentu. TEntu saja setelah dibayar dan kita datangi lokasi yang ditunjuk ternyata tidak sesuai atau bahkan tidak ada. Tujuan si penipu untuk memilih lokasi yang jauh dari rumah kita adalah supaya kita tak mudah mencek kebenarannya.

Kelima, menggunakan nomer seluler atau handphone biasa ketika menghubungi. Perlu diketahui perusahaan yang resmi akan menggunakan nomer resmi dari telpon kabel dan tidak pernah menggunakan nomer seluler atau hp biasa.

Keenam, meminta uang. Permintaan uang tersebut biasanya dengan alasan untuk biaya administrasi, biaya akomodasi, atau untuk keperluan lain. Perusahaan yang resmi idak akan meminta uang dari para pelamar kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun