Sebagai manusia, kita kerap tersulut emosinya. Tersulutnya emosi bisa terjadi di mana saja. Salah satunya adalah di tempat kerja. Tersulutnya emosi di tempat kerja bisa berdampak negatif baik terhadap kita sendiri, terhadap rekan kerja, maupun terhadap tempat kerja kita.
Bagi kita sendiri jika emosi kita tinggi maka kita tidak bisa fokus bekerja. Karena tidak fokus bekerja maka produktivitas kita bisa turun.
Jika produktivitas kita turun maka tempta kita bekerja atau perusahaan juga akan dirugikan.
Emosi kita yang tinggi juga akan merugikan teman atau rekan sekerja kita. Mungkin emosi tinggi kita juga akan menyasar pada rekan kerja yang sebenarnya tidak tahu persis duduk masalah yang menyebabkan emosi kita tinggi.
Ada tips agar kita bisa mengelola atau mengendalikan emosi kita di tempat kerja.
Pertama, utamakanlah rasio atau pikiran dibandingkan emosi. Seseorang yang mengutamakan rasio atau seseorang yang rasional tidak akan mudah tersulut emosinya. Dia akan memilih memikirkan cara menyelesaikan masalah yang bisa menyulut emosinya dibandingkan dengan menampakkan emosi tinggi itu dalam tindakan yang bisa metugikan semua pihak.
Kedua, terimalah setiap kritik dengan lapang dada. Salah satu pemicu emosi tinggi adalah kritik yang ditujukan pada kita. Maka tanggapilah kritik dengan lapang dada dari siapapun datangnya. Anggap kritik sebagai pemicu untuk kebaikan dan kemajuan kita di tempat kerja.
Ketiga, hindari situasi yang menyebabkan emosi kita tersulut. Misalnya saja bergaul dengan teman-teman kerja yang memang hobinya menjelek-jelekkan rekan kerjanya termasuk menjelek-jelekkan kita. Carilah rekan kerja yang punya sikap dan tutur kata yang baik.
Keempat, lampiaskan emosi yang tinggi dengan sesatu yang baik. Misalnya dengan olahraga. DEngan berolahraga emosi negatif dan tinggi kita tentu akan menghilang secara perlahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H