Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Mencari Pekerjaan bagi Kaum Difabel

2 Juli 2022   22:53 Diperbarui: 2 Juli 2022   22:57 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: glints.com

Menjadi manusia yang normal adalah dambaan bagi semua orang. Tapi harapan itu tidak sepenuhnya bisa terpenuhi untuk setiap orang. Banyak orang yang dilahirkan dalam kondisi difabel. Adapula yang lahir normal tapi karena sakit  atau mengalami mengalami kecelakaan lalu menjadi difabel.

Adalah metrupakan hak asasi bahwa difabelpun berhak mendapatkan pekerjaan. Ada beberapa tips untuk mencari pekerjaan bagi kaum difabel.

Pertama, jarang ada perusahaan yang mengungkapkan secara tegas bahwa mereka menerima karyawan yang difabel. Tapi memang ada pula perusahaan-perusahaan yang mendidikasikan dirinya untuk menerima karyawan yang difabel. Oleh karena jarang ada perusahaan yang mengungkapkan secara tegas bahwa mereka menerima pekerja difabel, maka calon pekerja  atau calon karyawan difabel harus melakukan sensor sendiri. Maksudnya pelajari dengan teliti apakah pekerjaan yang ditawrkan bisa dikerjakan dengan difabilitas yang anda sandang.

Kedua, pilihlah waktu yang tepat untuk mengungkapkan difabilitas anda. Jika tidak ada syarat dalam lowongan pekerjaan bahwa difabilitas dikecualikan maka jangan mengungkapkan pada awal melamar kerja. Mengungkapkan difabilitas pada saat melamar kerja akan memperbesar kemungkinan ditolak. Mungkin lebih baik kalua pemberi kerja tahu dengan sendirinya Ketika pada tahap wawancara. Jika si pemberi kerja tahu pada saat wawancara maka anda perlu menekankan dan meyayakinkannya bahwa anda sanggup mengerjalan pekerjaan yang ditawarkan.

Ketiga, pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan difabilitas misalnya pekerjaan-pekeerjaan jarak jauh atau online. Perjaan-pekerjaan jarak jauh atau online memungkin pekerja difabel bisa bekerja secara lebih fleksibel dibandingkan pekerjaan yang menuntut kehadiran secara fisik di kantor.

Keempat, perbanyaklah keahlian dengan mengikuti berbagai kursus yang memberikan sertifikasi atau sertifikat keahlian. Banyaknya keahlian yang anda kuasai lewat berbagai kursus akan membuat anda lebih dipertimbangkan oleh si calon pemberi kerja dan akan menutupi difabilitas anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun