Salah satu tokoh dalam rangkaian peristiwa Paskah adalah Judas Iskariot. Seorang murid Yesus yang kemudian mengkhianati Yesus dengan menyerahkan Yesus  pada tentara untuk dihukum dan disalibkan.
Kata "Iskariot" dalam bahasa Aram berarti "palsu". Sedangkan dalam bahsa Yunani berarti "pembunuh bayaran". Memang tidak jelas apakah nama itu muncul sebagai julukan setelah Judas mengkhianati Yesus ataukah memang sudah sejak awal nama Iskariot itu ada.Â
Dalam pendekatan Teologi Naratif memang biasa nama-nama seseorang itu mengandung arti. Misalnya ketika Yesus mengubah nama Simon menjadi Petrus maka dimaksudkan Yesus mengubah watak simon.Â
"Simon" berarti "ilalang" yang mudah diombang-ambingkan angin, sedangkan "Petrus" berarti "batu karang" yang keras dan kokoh. Harapannya iman Simon Petrus akan kokoh dan itu jelas dikatakan oleh Yesus bahwa: "..di atas batu karang ini akan kudirikan gerejaKu..".Â
Meski begitu karena sifat manusiawi belaka Petrus justru pernah menyangkal Yesus tiga kali ketika menyertaiNya dalam proses pengadilan menuju penyaliban. Namun hal itu ditebusnya dengan ia sendiri akhirnya meminta mati disalib dengan kepala terbalik yang lebih menyakitkan dari penyaliban Yesus.
Kembali kepada Judas iskariot. Nasib Judas iskariot setelah mengkhianati Yesus diceritakan berbeda. Menurut injil Matius Bab 27 ayat 5 dikatakan Judas mati bunuh diri dengan cara gantung diri.Â
Tetapi di Kisah Para Rasul Bab 1 ayat 18 dikatakan bahwa Judas mati kecelakaan dengan ditulis: "...Ia jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah keluar..."
Manakah yang benar? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut maka perlu diingat bahwa Kitab Suci bukanlah catatan sejarah tetapi merupakan catatan sejarah keselamatan umat manusia di mana kadang-kadang adaa aspek perenmungan atau refleksi dari masing-masing penulis injil maupun kisah yang lain.
Kembali ke nasib Judas setelah mengkhianati Yesus. Mungkin penulis Kisah Para Rasul ingin "merehabilitasi" Judas dan sekaligus ingin menonjolkan sifat maha pengampun dari Yesus.Â
Bunuh diri menunjukkan sifat keputusasaan dari Judas yang yakin pasti dosanya tidak akan diampuni sehingga memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.Â
Sedangkan mati keclakaan hendak menonjolkan bahwa Judas masih punya harapan akan diampuni dosanya karena ia tahu betul sifat Yesus yang maha pengampun.