sang lelaki ingin belajar ikhlas pada alam semesta
Menghadapi derita, luka, dan sengsara dalam hidupnyaSeperti daun jatuh yang tak pernah membenci angin yang menggugurkannya
Laksana batu kerikil yang dituntun dari hulu sampai ke hilir tanpa pernah memberontak terhadap air yang membawanya
Atau seperti batu karang yang tetap berdiri teguh menahan sakit dihantam ombak samudera berlaksa kali tanpa mau membalas dendam padanya
Hemat sang lelaki mengapa meniru alam semesta adalah karena semesta tak pernah berdusta
Alam yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa selalu mencerminkan keagungan penciptanya
Selalu menggambarkan tanda-tanda baca kehidupan yang indah jika dibaca dengan keheningan batin dan jiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H