minyak goreng langka di pasaran. Operasi pasar yang dilakukan pemerintah lewat BULOG diserbu habis para pembeli. Itupun dengan pembatasan jumlah yang boleh dibeli.
Di beberapa daerah -- belakangan ini-Ada beberapa sebab langkanya minyak goreng di pasaran: Pertama, masalah subsidi yang salah yaitu pemerintah memberikan subsidi harga dan bukan subsidi kepada orang yang tepat. Subsidi harga yang diberikan pemerintah tentu akan banyak membuat masalah di antaranya ada golongan masyarakat yang semestinya tidak layak menerima subsidi tetapi ikut menerimanya. Masalah yang lain tentu terjadinya pemborongan dan spekulasi.
Sebab kedua, naiknya harga minyak mentah nabati atau CPO (Crude Palm Oil) di pasaran dunia. Ini membuat para produsen minyak mentah sawit di Indonesia lebih senang menjual keluar negeri atau ke pasar ekspor daripada mengolah dan menjualnya di dalam negeri. Meski ada kewajiban untuk menjual di dalam negeri atau DMO (Domestic Market Obligation) tetapi kewajiban ini banyak dilanggar.
Penyebab ketiga, adanya program B 30 yaitu program pemerintah untuk mencampur 70 persen solar dengan 30 persen minyak biodiesel. Program ini dimaksudkan untuk menghemat subsidi solar dan membuat bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan menekan CO2 yang dikeluarkan. Bahan minyak biodiesel ini adalah dari minyak sawit mentah atau CPO sehingga pasokan CPO untuk minyak goreng berkurang.
Penyebab keempat adalah masalah distribusi yang kurang lancar di beberapa daerah. Produsen minyak goreng hanya ada di beberapa daerah saja. Oleh karena itu faktor distribusi menjadi faktor penting untuk menjaga ketersediaan  minyak goreng di semua daerah. Distribusi ini sering terganggu karena membutuhkan waktu dan juga karena faktor alam seperti cuaca buruk. Faktor lain yang menganggu distribusi adalah ulah para spekulan yang menimbun minyak goreng sehingga menjadi langka di pasaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H