Abu kembali dioleskan di dahi pada rabu abu.
Abu di dahi bukan hanya tanda sepele yang tak perlu
Abu sebagai pertanda pertobatan yang dituntut atas dosa-dosa masa lalu
Tapi tak boleh bahwa dosa masa lalu itu membelenggu
Masa depan semua harus mengingkari dosa dan masa lalu biarlah berlalu
Debu juga mengingatkan bahwa manusia hanyalah debu di hadapan  Sang Pencipta selalu
Di hadapan Tuhan seberapapun berkuasa dan berilmu serta berharta manusia  ia tak lebih dari kotoran yang besarnya sekuku
Debu juga mengingatkan bahwa manusia dulu dibentuk dari debu dan nanti akan berpulang menjadi debu
Semua di dunia ini tak kekal abadi, ia hanya kekekalan yang ternyata semu
(Puisi untuk menyambut Rabu Abu tanggal 2 Maret 2022 Â sebagai masa awal puasa dan pantang atau prapaskah untuk menyambut Hari Raya Paskah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H