Â
Justru di Hari Valentine sang gadis memutuskan cintanya.
Mestinya Hari Valentine merupakan hari merayakan  dan mengekalkan cinta.
Tapi apa boleh buat, tak ada pilihan lainnya.
Hubungannya dengan sang lelaki kekasihnya sangat toksik membuatnya tertindas dan menderita.
Cinta yang mestinya saling mengerti, membebaskan, dan mendukung ternyata sebaliknya.
Maka diputuskan oleh sang gadis untuk memutus hubungan cinta yang sebenarnya sudah sekian lama.
Sang gadis berpikir bahwa mencintai diri sendiri tak apa jika mencintai orang lain justru membuatnya menderita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H