Daun-daun jati selalu berharap dipetik sebelum kering dan gugur.Sebab jika sudah gugur apalah arti diri selain dibakar jadi abu dan hancur.
Daun-daun jati senantiasa mempunyai asa dipetik ketika masih segar ditangkai dan subur
Karena dengan begitu ia masih ada gunanya untuk pembungkus tempe yang bisa disayur.
Namun menunggu tuk dipetik ketika masih ditangkai juga mengandalkan daya tahan, siasat, dan terkadang nasib mujur.
jika tidak tentu ulat-ulat akan datang dan memakannya sampai lebur
Begitulah hidup ini juga bagai daun jati, dengan pilihan: berguna ketika dipetik masih di tangkai dan masih hijau, menjadi mangsa yang lain dan gugur ketika berhadapan dengan liyan yang siap menggempur, atau jatuh ketika sudah masanya tanpa sempat menjadi berguna karena kesalahan diri yang sudah terlanjur.
Pilihan ada pada diri sendiri supaya nasi jangan menjadi bubur
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI