Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kangen Layar Tancap

6 Februari 2022   22:10 Diperbarui: 6 Februari 2022   22:16 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: bantennet.com

Sang lelaki tua kangen pada pertunjukkan layar tancap di desanya. Ketika dia masih kanak-kanak dahulu kala

Waktu itu ketika layar tancap digelar di lapangan desa, semua orang dewasa dan akan-anak, menyambut dengan gembira
Mereka berkumpul dan sambil nonton bersama, ngobrol tentang berbagai hal yang disuka.
Banyak peagang makanan kecil dan barang aneka juga.
Ekonomi keluarga dan rakyat kecilpun tertolong meski tak seberapa

Tapi kini layar tancap yang besar itu sudah digantikan oleh layar kaca dan oleh layar kecil dalam genggaman pula
Anak dan orang dewasa tak lagi berinteraksi secara tatap muka
Mereka, seperti manusia autis, hanya asyik dengan diri mereka sendiri saja.
Tak ada lagi pedagang kecil yang menjaja.
Sebaliknya, para industriawan skala dunia yang menguasai teknologi digital yang jadi kaya raya.

Namun sang lelaki tua hanyalah manusia biasa yang harus menyerah pada putaran sang kala. Masa lalu yang indah hanya bisa hadir di ingatan belaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun