Sang gadis masih terus menangis di pusara kekasihnya. Ia tak rela harus berpisah raga dengan sang jejaka.
Datanglah menghampiri sang pria lainnya. Sang pria berkata: sudahlah jangan tangisi dia. Jiwanya pasti akan kembali kepada penciptanya. Itu lebih baik daripada hidup di alam fana yang banyak derita. Doakan saja bahwa sang jiwa lancar perjalanannya. Dan yang lebih penting ia mau ke sana, kecahaya yang menyejukkan dan memberi suaka.
Lalu sang gadis bertanya: Adakah jiwa yang tak mau kembali ke penciptanya?
Sang pria berkata: Ada. Mereka menolak ke sana karena tak mau mengakui mereka berdosa. Mereka masih ingin kembali ke dunia dengan seribu macam maksiatnya. Tetapi kekasihmu yang telah tiada nampaknya bukan seperti itu. Selama hidupnya ia menganggap bahwa kehidupan di dunia adalah persiapan menuju alam baka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H