Sang lelaki sedang merenung untuk membuat sebuah puisi.
Puisi tentang misi hidup setiap manusia di bumi. Lalu disimpulkannya hal itu dalam larik-larik puisi yang bernas dan berisi.
Tuhan sudah punya rencana besar untuk tiap manusia yang lahir di bumi.
Maka orang-orang mempunyai berbagai profesi. Ada penyair yang mencipta puisi. Ada politisi. Ada musisi. Ada pula penyanyi.
Tapi Tuhan tak pernah mendorong seseorang yang mempunyai profesi yang tak layak untuk dipuji. Sebab hakekatnya semua manusia itu diciptakan baik dan suci. Tapi memang lalu diberi kebebasan untuk menentukan langkah hidup sendiri. UNtuk itu manusia dibekali akal budi, pengetahuan dan teknologi, serta hati nurani. Jika ia tak menggunakannya maka akan terpelesetlah ia ke arah jalan yang berduri.
Tak selamanya juga manusia selalu suci dan berada di jalan yang diridhoi. Sering ia melenceng dari alur yang terberkati. Tapi Tuhan selalu Mahamurah jika manusia menyesal maka ia akan diampuni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H