Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Gadis yang Menunggu Tumbuhnya Biji Bunga Matahari di Kebunnya

21 Desember 2021   10:57 Diperbarui: 21 Desember 2021   11:01 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang gadis gembira karena musim hujan telah tiba.

Ia menabur biji bunga matahari di kebunnya. Harapannya bunga-bunga itu akan tumbuh menyemarakkan suasana.

Tapi biji bunga itu belum tymbuh juga. Sang gadispun tak bisa memaksa. Sebab tumbuhnya biji tak tergantung pada sang biji belaka. Ada faktor lainnya pula seperti kualitas tanah, pupuk yang diberikan senantiasa, rumput yang harus dicabuti agar tak menganggu akar-akar sang bunga. Dan yang lebih penting adalah tentu ijin dari Tuhan Sang Raja Semesta.

Sang gadis lalu belajar dari hal itu untuk tercapainya cita-cita. Cita-cita supaya terwujud nyata dipengaruhi oleh hal beberapa. Tentu yang pertama-tama adalah kerja keras yang nyata. Lalu dukungan dari orang-orang dan saudara. Yang kemudian tak kalah penting adalah dipanjatkannya doa-doa. Juga - sama seperti dalam hal tumbuhnya biji bunga- restu dari Tuhan yang Mahakuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun