Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahagia Datang dengan Mendengarkan

19 Desember 2021   22:31 Diperbarui: 19 Desember 2021   23:58 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: freebibleimages.org

Persiapan natal atau adven terakhir atau keempat telah tiba. Lilin keempat bernyala. Disebut lilin para malaikat pula. Sebab malaikat memyampaikan kabar sukacita dan damai sejahtera. Manusia yang mendengar dan mendengarkan akan bahagia di hati dan jiwanya.

Kitab suci menceritakan Maryam yang mengandung Isa Almasih mengunjungi Elisabeth saudaranya yang  masih mengandung Yohanes pembaptis pula.

Ketika Maryam memberi salam maka bayi dalam kandungan Elisabeth yaitu Yohanes Pembaptis yang mendengarnya melonjak karena bergembira pula.

Mendengar dan yang lebih dalam mendengarkan memang sering mendatangkan kegembiraan bagi diri dan juga bagi liyan yang didengarkan keluhan, beban hidup, serta luka-luka kesedihannya.

Sering manusia lupa bahwa Tuhan meniptakan dua telinga dan hanya satu mulut saja. Supaya orang lebih banyak mendengarkan daripada berbicara memberikan nasehat kepada sesama yang belum tentu pas untuk dilaksanakannya.

Dengan mendengarkan sesama, seperti Elisabeth dan bayinya Yohanes Pembaptis maka manusia telah banyak menolong sesamanya. Tak perlu dilanjutkan dengan banyak kata. Maka yang mendengarkan dan yang didengarkan akan datang kebahagiaan bagi keduanya.

Hal ini berlaku pula untuk para wakil rakyat kita. Wahai wakil rakyat dengarkanlah rakyat yang kau wakili dan apa keinginannya perjuangkanlah itu sekuat tenaga. jangan hanya pandai bicara saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun