Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Gadis yang Belajar Tentang Penderitaan dari Alam Sekitarnya

18 Desember 2021   08:58 Diperbarui: 18 Desember 2021   09:07 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang gadis sampai saat ini masih tenang dan bersabar menghadapi penderitaannya.

Ia bisa seperti itu karena belajar dari alam sekitarnya.

Ia belajar dari kerang mutiara. Jika kerang mutiara tak rela dimasuki kerikil dan nyeri sepanjang hidupnya yang coba ia hilangkan dengan lendir dari tubuhnya, maka tak akan terbentuk mutiara yang indahnya tiada tara.

Pun pula ia belajar dari bunga Bougenvile di pelataran rumahnya. Jika  tak disengat panas matahari yang membara tentu tak akan mekar bunga yang sedap dipandang mata.

Atau lihatlah pohon Trembesi yang ada di pinggir-pinggir jalan raya. Jika ia tak rela menyerap karbondioksida dari asap pabrik dan kendaraan maka ia tak bisa tumbuh rindang tuk memberi kesejukan bagi manusia.

Sang gadis rela menanggung semua derita, entah karena kecewa pada sesama, putus cinta, pekerjaan,  ataupun yang lainnya. Alasannya karena ia belajar dari alam sekitarnya bahwa penderitaan mungkin cara Tuhan membentuknya menjadi manusia yang kian dewasa dan ada rencana yang lebih indah dari Tuhan pada akhirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun