Sang gadis tak bisa lupa pada cintanya di SMA. Cinta di SMA sering diejek sebagai cinta monyet yang tak sejati dan hanya semasa.
Tapi bagi sang gadis cinta di SMA tak kan terlupa. Cinta yang masih murni semurni-murninya. Tiada embel-embel idealisme soal pangkat, pendidikan dan harta.
Cinta di SMA juga biasa diungkap secara sederhana saja. Jika berjumpa esok pagi di kelas, saling bertatap muka dan tersenyum itu sudah cukup membuat hati berbunga-bunga. Jika malam minggu bertemu, berbicara, dan saling bergandengan tangan maka jiwa serasa melayang di angkasa.
Cinta seperti itu tak ditemui sang gadis yang kini sudah dewasa, matang dan mapan dalam segala. Yang ia temui hanya cinta yang punya  motif tak tulus dan cenderung berdusta.
Seandaunya waktu bisa diputar ulang sang gadis ingin kembali ke masa-masa di SMA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H