Rumini namanya. Ia salah seorang korban erupsi gunung Semeru yang memuntahkan abu dan laharnya.
Ia ditemukan jasadnya bersama bundanya Salamah yang sudah lanjut usianya. Keduanya ditemukan meninggal berpelukan di dapur rumah mereka.Â
Rumini seebenarnya bisa memilih melarikan diri sendirian meninggalkan ibunya. Umurnya 28 tahun, masih muda usianya hingga masih sanggup berlari menyelamatkan nyawanya. Tetapi ia memilih menemani sang bunda yang 70 tahun usianya dan tak bisa berlari karena sudah renta. Sebuah pilihan yang berat tetaapi mulia.
Dari Rumini kita semua bisa belajar arti hidup yang sesungguhnya. Bahwa hidup sesungguhnya bukan untuk diri semata. Hidup haruslah untuk orang lain sehingga berguna dan bernilai di mata Yang Kuasa. Yang paling utama juga bhakti pada orangtua.
Semoga pengurbananmu, Rumini, diterima oleh Tuhan dan jiwamu beristirahat damai di surga mulia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H