Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Lelaki yang Bagai Ruang Gawat Darurat

12 November 2021   21:45 Diperbarui: 12 November 2021   21:55 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang lelaki hanya termangu dalam kesedihan dan kerinduan.

Dulu sang gadis pujaan yang kini telah meninggalkannya selalu menjadikannya tumpuan.

Bahu sang lelaki selalu jadi sandaran. Telinganya selalu mendengarkan segala cerita duka bagikan tanah yang menampung jatuhnya air hujan. Hingga sang lelaki mengetahui segalanya luar dalam sang gadis ibarat satelit ruang angkasa yang bisa tahu segala isi bumi dan semesta ciptaan Tuhan.

Tapi kini sang gadis sudah meninggalkannya karena ada lelaki tandingan.

Maka sang lelaki lebih mirip ruang gawat darurat yang hanya dipakai ketika pasien sakit nian. Tapi akan ditinggalkan setelah sakitnya ringan.

Tapi sang lelaki ikhlas menerima demi kebahagiaan sang gadis pujaan. Minimal sekali dalam hidupnya ia pernah merasakan kebahagiaan, jadi tumpuan, dan membuat hidupnya dipenuhi kesegaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun