Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Gadis yang Melanggar Aturan Doa

11 November 2021   22:08 Diperbarui: 11 November 2021   22:18 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Sang gadis  telah melanggar aturan doa. Doa mestinya tentang yang baik-baik saja. Tetapi gadis itu berdoa yang sebaliknya.

Ia berdoa agar lelaki idamannya terlepas dari nyaman yang diberikan oleh seorang gadis yang bukan dirinya. Agar sang lelaki merenggang dari peluk cium mesra perempuan yang merupakan tandingannya.

Sang gadis sebenarnya menyadari sepenuhnya sebab-sebab perginya sang lelaki darinya. Sang gadis  sangat posesif dengan cintanya. Maka ibarat memegang sabun basah, ia memegang cinta sang lelaki pilihannya. Terlalu erat ia pegang maka cinta sang lelaki bagai sabun basah itu justru  lepas darinya.

Untuk menyatakan besarnya cinta, sang gadis senantiasa membungkus cemburu dengan amarahnya. Tapi itu bagaikan bumerang yang setelah dilemparkan kembali kepadanya sebagai pelemparnya. Merobek hati dan perasaan dan meinggalkan luka-luka.

Sang gadis kini hanya mengharapkan doanya yang mungkin melanggar aturan dan salah agar mewujud nyata. Tetapi ia juga sadar bahwa tak ada doa yang tak baik yang dikabulkan  Yang Kuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun