Sang lelaki meyakinkaan kekasihnya bahwa sang gadislah sang rembulan. Sang rembulan yang hanya tunggal di tengah malam yang cahayanya tak terkalahkan.
Dengan demikian, gadis-gadis lain adalah ibarat bintang dan kunang-kunang yang tak bisa dibandingkan dengan rembulan. Bintang-bintang cahayanya tak terang dan jauh letaknya nian.
Wanita yang lain lagi hanyalah kunang-kunang yang meski terbang rendah dan berkeriapan tapi lagi-lagi tak ada apa-apanya dengan sang rembulan.
Sang lelaki sebenarnya maklum bila rembulan ingin menjadi satu-atunya cahaya di tengah malam sendirian. Tapi itu  sangat sulit diwujudkan. Kehadiran bintang dan kunang-kunang tak bisa dielakkan.
Yang penting sang lelaki berjanji hanya sang rembulan yang akan jadi satu-satunya pujaan, terlebih ketika malam yang kejam menebarkan pekatnya kegelapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H