Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bagaikan Rembulan di Tengah Bintang dan Kunang-kunang

10 November 2021   00:10 Diperbarui: 10 November 2021   00:15 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang lelaki meyakinkaan kekasihnya bahwa sang gadislah sang rembulan. Sang rembulan yang hanya tunggal di tengah malam yang cahayanya tak terkalahkan.

Dengan demikian, gadis-gadis lain adalah ibarat bintang dan kunang-kunang yang tak bisa dibandingkan dengan rembulan. Bintang-bintang cahayanya tak terang dan jauh letaknya nian.

Wanita yang lain lagi hanyalah kunang-kunang yang meski terbang rendah dan berkeriapan tapi lagi-lagi tak ada apa-apanya dengan sang rembulan.

Sang lelaki sebenarnya maklum bila rembulan ingin menjadi satu-atunya cahaya di tengah malam sendirian. Tapi itu  sangat sulit diwujudkan. Kehadiran bintang dan kunang-kunang tak bisa dielakkan.

Yang penting sang lelaki berjanji hanya sang rembulan yang akan jadi satu-satunya pujaan, terlebih ketika malam yang kejam menebarkan pekatnya kegelapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun