Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[RTC] Kelak Sebilah Pedang Akan Menembus Jantungmu Ibunda

7 November 2021   11:42 Diperbarui: 7 November 2021   11:43 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: id.depositphotos.com

Ketika sang ibu melahirkan puteranya yang tampan, datanglah seorang bijak kepadanya.

Si orang bijak meramalkan anaknya akan tumbuh menjadi pemuda gagah dan akan menjadi pejuang kebenaran. Tetapi- kata si orang bijak- kelak anak ini akan membuat sebilah pedang menembus jantungnya.

Dan benar ketika dewasa sang anak tumbuh menjadi aktivis mahasiswa. Ia gigih memperjuangkan kebenaran. Sang ibu sudah memperingatkan akan bahayanya. Salah satunya adalah  kehilangan nyawanya.

Lalu tibalah suatu saat ada kabar duka sampai ke telinga sang wanita bunda. Anaknya gugur tertembak dalam sebuah demonstrasi menegakkan reformasi yang didamba. Kini ramalan si orang bijak terlaksana. Bagi sang ibunda sekarang menjadi nyata sebilah pedang menusuk jantung hatinya. Sakitnya tak terkira.

Lalu gantian sang ibunda yang berjuang menuntut keadilan bagi puteranya. Bersama dengan sesama ibunda yang kehilangan putera-puteranya. Payung-payung hitam rutin digelar di dekat istana. Tapi tak jua ada jawaban nyata. Satu per satu pembawa payung itam berkurang entah karena meninggal atau jenuh karena tak juga ada kepastian adanya.

Tapi sang ibunda tetap bertahan demi keadilan bagi anaknya. Entah sampai kapan nantinya.  Tapi si ibu tetap bangga, darah anaknya ikut membasuh negerinya dari kediktaoran menuju demokrasi yang lebih menjunjung tinggi hak asasi manusia

Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Rumah Pena Inspirasi Sahabat untuk memperingati Hari Pahlawan Tahun 2021

sumber gambar: Dokumentasi Rumah Pena Inspirasi Sahabat
sumber gambar: Dokumentasi Rumah Pena Inspirasi Sahabat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun