Sang lelaki heran saja. Mengapa tanggal bisa direkayasa.
Tanggal merah yang seharusnya tak kerja. Bisa direkayasa jadi biru dan harus kerja. Lalu tanggal biru gantian yang dimerahkan untuk libur tanpa harus kerja.
Kalau bisa digeser-geser seperti itu ya percuma ada kalender yang memuat dengan rapi angka-angka. Kosongkan saja kalender itu dan nanti sang penguasa bisa mengisi tanggal-tanggal dengan leluasa.
Kalau itu yang terjadi memang ada bahaya. Nanti setiap tanggal tidak ada yang merah tapi biru semua. Sang majikan tentu ingin tenaga kerja selalu bekerja senantiasa. Tanpa hari libur untuk sejenak melepaskan beban kerja.
Tapi ah biarlah itu maunya penguasa. Rakyat biasa tak punya kuasa untuk berbicara dan mengubahnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H