lelaki September ternyata masih banyak membawa duka dan nestapa. Banyak mimpi-mimpi yang masih tertawan dalam angan belaka. Entahlah mungkin memang banyak kendala yang tak seindah dalam rencana. Atau mungkin memang ia kurang kuat berusaha karena lama rebahan saja.
Bulan September katanya  menawarkan ceria. Tetapi bagi sangKini Oktober sudah tiba. Sang lelaki tak ingin terpenjara dalam September yang sudah jadi nostalgia. Ia ingin melambungkan doa bagi yang kuasa semoga Oktober jadi bulan yang penuh berkat dan terkembanglah talenta. Tentu juga doa agar semangatnya tak mudah patah seperti lidi yang sendirian saja.
Ibarat tabungan, sang lelaki berharap agar Oktober memberinya bunga yaitu  segala hal yang berguna bagi hidupnya.