Ini kisah tentang seorang kakek tua renta di sebuah desa.
Ia kini kesepian tak terkira. Biasanya tiap hari raya, cucu-cucunya selalu datang bergembira. Mereka akan mandi bersama di sungai dekat rumah yang jernih airnya. Sembari mereka menangkap ikan-ikan kecil dan udang untuk dijadikan lauk pauk sehingga mereka makan dengan lahapnya.
Tapi sejak sungai itu keruh dan berbau airnya, cucu-cucunya tak mau lagi liburan ke desa untuk menemuinya. Ia hanya berteman suara mesin pabrik di ujung desa yang limbahnya mengalir sampai sungai di dekat rumahnya. Dulu memang ia dan tetangga-tetangganya dimintai persetujuan pendirian pabrik karena alasannya akan menyerap tenaga kerja dari pemuda di desanya. Itu akan mengangkat kehidupan ekonomi penduduk desa yang sudah lama mandeg dengan kemiskinannya.
Tapi kini janji itu ternyata kosong belaka. Pabrik menggunkan banyak mesin yang menggantikan tenaga manusia. Penduduk desa hanya menerima limbah yang meracuni sungai dan sawah mereka.
Bagi kakek tua rentaa itu dampak yang justru sangat berat adalah ia kehilangan kunjungan cucu-cucunya. Padahal itu hiburan yang amat berharga baginya di tengah sisa usianya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H