Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suramnya Musim Kemarau yang Telah Tiba

2 September 2021   22:37 Diperbarui: 2 September 2021   22:37 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: suarasurabaya.net

Musim kemarau tiba.

Ia memberi gambaran muram tentang semesta

Air yang biasa mengalir dan berlimpah jadi langka. Ia bak permata yang sangat berharga.

Pohon-pohonpun menggugurkan daunnya. Habis bagaimana lagi jika tidak, justru seluruh raganya yang akan pergi ke alam baka.

Sawah retak tanahnya. Sungai hanya tampak batu-batunya. Ternak-ternak harus menyesuaikan diri agar bisa hidup dengan sedikit air penawar dahaga.

Lalu manusia saling bertanya. Mengapa kini kemarau begitu panjang dan menyiksa. Ada apa sebenarnya?

Ternyata mereka tak menyadari dosa-dosanya. Bumi bukan lagi dijadikan sahabat tetapi dijadikan budak belian yang melayani keserakahannya. Hutan-hutan ditebangi semaunya. Lahan-lahan  tangkapan air nan hijau sudah jadi beton kota. Lalu kalau sekarang mereka bertanya tentang sengsaranya kemarau yang tiba, tidakkah itu sebenarnya bertanya tentang karma?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun