Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Bermalam di Kepala Sang Lelaki

30 Agustus 2021   22:31 Diperbarui: 30 Agustus 2021   22:38 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: hellosehat.com

Malam tambah larut dan tambah sunyi.

Tetapi yang bermalam di kepala sang lelaki bukannya berkurang dan jadi sepi. Malah makin banyak dan riuh rendah memecahkan mimpi.

Banyak hal yang berdesak-desak di kepala sang lelaki. Tentang apakah dia masih kuat menjalai hidup esok hari. Jiwa kini memang masih tegap berdiri tetapi badan kian rapuh tak bisa berseri lagi. Pandemi memang mematahkan segala substansi. Tak ada cukup rejeki. Ditinggal pergi isteri yang sudah sekian lama menemani tapi wajar saja karena tak ada yang pantas dipertahankan bersama sang lelaki. Belum lagi nyeri yang terus mendera tubuh yang tak tahu inikah gejala sakit pandemi.

Kini tinggal harap yang digantungkan sang lelaki yaitu rahmat Ilahi. Jika tak berbentuk sehat jasmani atau rejeki, cukuplah jika nanti ia mati maka segala dosanya diampuni dan segala amalnya bisa membasuh jiwanya menjadi suci.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun